Beberapa waktu lalu aku begitu semangat men-download e-book dari beberapa situs yang membagikan e-book gratis. Mulai dari e-book keagamaan, bisnis, novel percintaan, hingga novel misteri semua kuambil. Yang penting gratis. Hehehehehe......
Maklum saja, sebagai salah satu penggemar baca-membaca, saya berharap mendapatkan kepuasan dari e-book free tanpa mengeluarkan uang puluhan hingga ratusan ribu untuk membeli buku dalam bentuk fisik.
Pada awalnya dengan perasaan aneh, saya mulai membaca e-book pertama. Tentang kasus-kasus Sherlock Holmes, salah satu detektive favorit saya. Kemudian dilanjutkan buku kedua tentang kaus lainnya.
Tapi setelah sekian lama, akhirnya saya menyerah. Kepuasan yang saya harapkan muncul seperti ketika membaca buku fisik tak jua dirasakan.
Ternyata walaupun dipaksakan, saya memang sangat menyukai buku bacaan dalam bentuk real. Dari menyentuh sampul bukunya, membolak-balik setiap lembaran kertasnya, mencium aroma kertas baik yang masih baru maupun sudah agak kusam, mencari-cari halaman-halaman favorit dan mengamati berbagai tutur bahasa yang beragam dari satu halaman ke halaman lain dengan berlompat-lompatan tak tentu, benar-benar tak tergantikan
Saat jari saya menyentuh sebuah buku, walaupun masih diplastik rapi atau sudah kusut, saya dapat jelas merasakan getaran-getaran penasaran dan tak sabar untuk membaca, tapi ketika menyentuh keyboard/mouse laptop saya, rasa itu tak ada. Bahkan dalam beberapa menit rasa bosan, kesal dan lelah hinggap.
Mungkin banyak di luar sana para penggemar e-book. saya pun sangat ingin masuk sebagai salah satu komunitasnya. Tapi apa mau dikata. Hasrat saya terhadap e-book tak sebesar hasrat saya atas sebuah buku nyata.
28 November 2011
25 November 2011
Hari Baru Manado 4
Beberapa hari telah berlalu.....
Banyak hal terjadi dan bergulir. Mulai dari pemakaman Om Baik, kekalahan tim Indonesia, dan saingan dagang yang makin lama makin nyebelin, bercerita banyak di hari-hari yang terlewati kemarin ini.
Kalau mau jujr beberapa hari ini bukanlah hari-hari terbaik dalam hidup saya. Tapi tetap saja ada saat-saat kami sekeluarga masih dapat tertawa bersama, selalu ada saja alasan untuk bercanda hingga selalu saja ada aliran uang yang masuk dari kios imut-imut maupun dagang dari keluarga saya.
Itu sebabnya saya merasa tak perlu bersungut-sungut. Marah, kecewa, en kesal pasti ada. Tapi saya melihat masih lebih banyak hal yang patut saya syukuri.
Karena itu, TERIMA KASIH TUHAN.
Banyak hal terjadi dan bergulir. Mulai dari pemakaman Om Baik, kekalahan tim Indonesia, dan saingan dagang yang makin lama makin nyebelin, bercerita banyak di hari-hari yang terlewati kemarin ini.
Kalau mau jujr beberapa hari ini bukanlah hari-hari terbaik dalam hidup saya. Tapi tetap saja ada saat-saat kami sekeluarga masih dapat tertawa bersama, selalu ada saja alasan untuk bercanda hingga selalu saja ada aliran uang yang masuk dari kios imut-imut maupun dagang dari keluarga saya.
Itu sebabnya saya merasa tak perlu bersungut-sungut. Marah, kecewa, en kesal pasti ada. Tapi saya melihat masih lebih banyak hal yang patut saya syukuri.
Karena itu, TERIMA KASIH TUHAN.
21 November 2011
Sedih dan Luka
Hari Sabtu kemarin, saat seluruh Masyarakat Indonesia dengan antusias menanti pertandingan sepak bola antara Vietnam dan indonesia, di siang hari yang terik tiba-tiba hujan turun dengan deras di kota Manado.
Beberapa jam kemudian keluarga besar kami menerima kabar duka dari salah satu saudara kami yang berada di luar kota. ayah sepupu kami yang sakit telah pergi untuk selamanya.
Walaupun seluruh keluarga mencoba mengikhlaskan, tapi di hati kecil kami, kami tahu ada begitu banyak amarah. Walaupun sakit yang diderita, sebut saja, "Om Baik" sudah cukup lama, sekitar 2 tahun, tapi kalau mau ditelusuri, sebenarnya sebelum-belumnya dia baik-baik saja.
Beberapa kejadian di akhir hidupnya justru yang menghancurkannya. Beberapa kejadian yang juga melukai keluarga intinya, dan membuat kami sekeluarga besar cukup prihatin.
Mungkin akan tidak etis mengangkatnya di media umum seperti ini, tapi secara garis besar saya akan menceritakannya.
Kita semua tentu pernah merasa dikhianati, dan dilukai. Tapi diantara semua sakit yang kita terima, sakit yang tersulit untuk dihilangkan adalah sakit yang disebabkan oleh orang terdekat kita ataupun orang yang kita sayangi dan percayai.
Itu bagaikan paku yang ditancapkan di sepotong kayu. walaupun dicabut, bekasnya akan selalu terlihat dan ada di sana.
Itu pula yang terjadi pada Om Baik. Dia disakiti oleh saudara yang disayangi dan dipercayainya. Dengan bujukan dan rayuan, saudaranya itu dengan tega meminjam sertifikat tanah satu-satunya yang dimilikinya dan keluarga untuk digadaikan.
Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Beberapa tahun kemudian saudaranya itu meninggal dalam sakit. Itu terjadi 3 tahun lalu. Tapi di luar dugaan ternyata, sertifikat yang digadai belum ditarik dari bank. sedangkan untuk tanah miliknya sendiri ternya aman-aman saja.
Om Baik shock. Begitu pula keluarganya. Tanpa pemberitahuan, tanah dan rumah mereka hendak disita. Proses hukum pun coba ditempuh, karena bagaimanapun istri saudara Om Baik ternyata tidak mau tahu.
Sudah lebih dari dua tahun kasus ini bergulir, kesehatan dan kehidupan yang damai yang selama ini dinikmati Om Baik sekeluraga, berputar jungkir balik.
Titik terendahnya adalah hari Sabtu minggu lalu. Saat Om Baik meninggalkan istri dan anak-anaknya untuk selama-lamanya. Meninggal dalam sedih, luka dan putus asa.
Kami, keluarga besar dari pihak istrinya tak mampu berbuat banyak. Bukannya tidak hendak menolong. Hanya saja apa yang dialami oleh keluarga Om Baik, juga dialami kami sekelurga. Walaupun dalam versi yang sedikit berbeda, tapi kami juga dilukai, ditusuk, ditikam oleh orang yang masih disebut keluarga.
Dalam hati sebenarnya sudah tak ingin mengakui mereka sebagai keluraga, tapi darah adalah darah. dicuci dengan air satu samudra pun takkan dapat diubah.
Tapi kami sangat yakin, walaupun hukum sering pincang, tapi hukum Tuhan tidak akan pincang. Kehidupan kami baik keluarga inti maupun keluarga besar yang kacau, carut marut, pasti akan ada penyelesaian.
Langit takkan selamanya gelap. hari takkan selamanya Malam. Kami masih menggantungkan harapan di setiap doa kami. Kapanpun dan dimanapun!
Satu hal yang dapat saya katakan untuk Om Baik, Selamat Jalan, OM. Jangan Khawatir......Pergilah dalam damai, karena semuanya akan baik-baik saja!!!!!! Tuhan Memberkati.
Beberapa jam kemudian keluarga besar kami menerima kabar duka dari salah satu saudara kami yang berada di luar kota. ayah sepupu kami yang sakit telah pergi untuk selamanya.
Walaupun seluruh keluarga mencoba mengikhlaskan, tapi di hati kecil kami, kami tahu ada begitu banyak amarah. Walaupun sakit yang diderita, sebut saja, "Om Baik" sudah cukup lama, sekitar 2 tahun, tapi kalau mau ditelusuri, sebenarnya sebelum-belumnya dia baik-baik saja.
Beberapa kejadian di akhir hidupnya justru yang menghancurkannya. Beberapa kejadian yang juga melukai keluarga intinya, dan membuat kami sekeluarga besar cukup prihatin.
Mungkin akan tidak etis mengangkatnya di media umum seperti ini, tapi secara garis besar saya akan menceritakannya.
Kita semua tentu pernah merasa dikhianati, dan dilukai. Tapi diantara semua sakit yang kita terima, sakit yang tersulit untuk dihilangkan adalah sakit yang disebabkan oleh orang terdekat kita ataupun orang yang kita sayangi dan percayai.
Itu bagaikan paku yang ditancapkan di sepotong kayu. walaupun dicabut, bekasnya akan selalu terlihat dan ada di sana.
Itu pula yang terjadi pada Om Baik. Dia disakiti oleh saudara yang disayangi dan dipercayainya. Dengan bujukan dan rayuan, saudaranya itu dengan tega meminjam sertifikat tanah satu-satunya yang dimilikinya dan keluarga untuk digadaikan.
Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Beberapa tahun kemudian saudaranya itu meninggal dalam sakit. Itu terjadi 3 tahun lalu. Tapi di luar dugaan ternyata, sertifikat yang digadai belum ditarik dari bank. sedangkan untuk tanah miliknya sendiri ternya aman-aman saja.
Om Baik shock. Begitu pula keluarganya. Tanpa pemberitahuan, tanah dan rumah mereka hendak disita. Proses hukum pun coba ditempuh, karena bagaimanapun istri saudara Om Baik ternyata tidak mau tahu.
Sudah lebih dari dua tahun kasus ini bergulir, kesehatan dan kehidupan yang damai yang selama ini dinikmati Om Baik sekeluraga, berputar jungkir balik.
Titik terendahnya adalah hari Sabtu minggu lalu. Saat Om Baik meninggalkan istri dan anak-anaknya untuk selama-lamanya. Meninggal dalam sedih, luka dan putus asa.
Kami, keluarga besar dari pihak istrinya tak mampu berbuat banyak. Bukannya tidak hendak menolong. Hanya saja apa yang dialami oleh keluarga Om Baik, juga dialami kami sekelurga. Walaupun dalam versi yang sedikit berbeda, tapi kami juga dilukai, ditusuk, ditikam oleh orang yang masih disebut keluarga.
Dalam hati sebenarnya sudah tak ingin mengakui mereka sebagai keluraga, tapi darah adalah darah. dicuci dengan air satu samudra pun takkan dapat diubah.
Tapi kami sangat yakin, walaupun hukum sering pincang, tapi hukum Tuhan tidak akan pincang. Kehidupan kami baik keluarga inti maupun keluarga besar yang kacau, carut marut, pasti akan ada penyelesaian.
Langit takkan selamanya gelap. hari takkan selamanya Malam. Kami masih menggantungkan harapan di setiap doa kami. Kapanpun dan dimanapun!
Satu hal yang dapat saya katakan untuk Om Baik, Selamat Jalan, OM. Jangan Khawatir......Pergilah dalam damai, karena semuanya akan baik-baik saja!!!!!! Tuhan Memberkati.
16 November 2011
Ayo.....Indonesia bisa!
Sea Games 2011, Palembang-Jakarta, Indonesia.
Sebagai salah satu ajang bergengsi olahraga bertaraf Internasional, Sea Games 2011 sangat diminati masyarakat berbagai kalangan. Khususnya Indonesian lovers, ajang ini tentu saja sangat dinantikan. Bukan hanya karena masyarakat Indonesia mencintai negaranya, tapi ini juga menyangkut harga diri sebuah negara.
Seluruh masyarakat Indonesia, berbondong-bondong memberikan semangat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Baik melalui sorak sorai pemberi semangat sampai doa khusyuk, semuanya dilakukan dengan semangat dan segenap hati demi kejayaan atlet-atlet Indonesia.
Mau berbeda ras, beda agama, beda wajah, beda kulit, beda rambut, beda mata, hingga beda aroma tubuh, hehehehehehe...... semuanya bersatu.
Mau Senam, renang, karate, tenis, bulu tangkis hingga sepakbola (yang dua terakhir ini sangat terkenal), semua atletnya memperoleh dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia.
Mungkin jika tahun 1998-1999 dikatakan sebagai awal reformasi Indonesia, maka tahun 2010-2011 dapat dikatakan sebagai awal kesetaraan dan kebersamaan Indonesia sesungguhnya. Dan yang paling menyolok adalah saat sepakbola Indonesia mulai bangkit. Selain hilangnya perbedaan antara blok-blok pendukung antar daerah, keragaman anggota tim Sepakbola Indonesia membuktikan dalam berjuang mengharumkan nama Indonesia, ujung Utara, Selatan hingga Timur dan Barat, semuanya terlibat langsung.
Harapan semuanya tentu saja ini bukan hanya sesaat. Sebab seperti banyak ramalan terkenal, Indonesia negara yang kaya, ditakdirkan menjadi negara yang besar. Dengan suasana yang kondusif seperti saat ini, hingga doa dan perjuangan bersama, Hal itu bukan tak mungkin lebih cepat terwujud.
Ayo.......Indonesia Bisa!!!!!!!
Sebagai salah satu ajang bergengsi olahraga bertaraf Internasional, Sea Games 2011 sangat diminati masyarakat berbagai kalangan. Khususnya Indonesian lovers, ajang ini tentu saja sangat dinantikan. Bukan hanya karena masyarakat Indonesia mencintai negaranya, tapi ini juga menyangkut harga diri sebuah negara.
Seluruh masyarakat Indonesia, berbondong-bondong memberikan semangat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Baik melalui sorak sorai pemberi semangat sampai doa khusyuk, semuanya dilakukan dengan semangat dan segenap hati demi kejayaan atlet-atlet Indonesia.
Mau berbeda ras, beda agama, beda wajah, beda kulit, beda rambut, beda mata, hingga beda aroma tubuh, hehehehehehe...... semuanya bersatu.
Mau Senam, renang, karate, tenis, bulu tangkis hingga sepakbola (yang dua terakhir ini sangat terkenal), semua atletnya memperoleh dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia.
Mungkin jika tahun 1998-1999 dikatakan sebagai awal reformasi Indonesia, maka tahun 2010-2011 dapat dikatakan sebagai awal kesetaraan dan kebersamaan Indonesia sesungguhnya. Dan yang paling menyolok adalah saat sepakbola Indonesia mulai bangkit. Selain hilangnya perbedaan antara blok-blok pendukung antar daerah, keragaman anggota tim Sepakbola Indonesia membuktikan dalam berjuang mengharumkan nama Indonesia, ujung Utara, Selatan hingga Timur dan Barat, semuanya terlibat langsung.
Harapan semuanya tentu saja ini bukan hanya sesaat. Sebab seperti banyak ramalan terkenal, Indonesia negara yang kaya, ditakdirkan menjadi negara yang besar. Dengan suasana yang kondusif seperti saat ini, hingga doa dan perjuangan bersama, Hal itu bukan tak mungkin lebih cepat terwujud.
Ayo.......Indonesia Bisa!!!!!!!
15 November 2011
Alasan Cinta Manado
Ada banyak hal mengapa saya sangat mencintai Manado. Kalau dipikir-pikir sebenarnya bukan hanya saya seorang. Keluarga, teman hingga kenalan yang saya tahu, semuanya sangat menyukai kota Manado. Walaupun memang banyak juga kekurangannya, tapi kota Manado memang pantas untuk dicintai. Beberapa alasannya adalah:
1. Saya lahir, besar dan menghabiskan sebagian besar hidup di kota Manado. Dipastikan hampir semua pelosok, dan sudut-sudut kota Manado sudah pernah saya telusuri. Pakai angkot, mobil pribadi maupun mobil orang lain, pokoknya menikmati Manado dari berbagai sudut sangat dianjurkan.
2. Hal lainnya, saya sangat suka makanannya. Pedas, berbumbu dan luar biasa uuueeeenak. Mau kemanapun dan dimanapun, makanan Manado adalah favorit saya selamanya. Walau ada beberapa makanan aneh seperti tikus, kucing, dan anjing belum (dan mungkin takkan pernah) saya konsumsi, tapi semua makanan normal sudah pernah dinikmati lidah ini. Hasilnya badan padat berisi, hehehehehehe……..
3. Tentang orang-orang Manado, saya mengenal banyak sekali orang Manado. Tidak semuanya cocok dengan kepribadian saya, tapi setidaknya semuanya memberikan warna pada hidup sehari-hari. Ada warna merah tanda cinta, ada warna kuning tanda menyenangkan, warna biru tanda sendu, warna pelangi tanda campur aduk hingga warna hitam tanda suram dan menyebalkan. Kayak crayon…….
4. Saya sangat suka suasana pagi di kota Manado. Sudah tenang, segar, dan nyaman. Mau hujan badai, atau cuaca cerah, menikmati pagi hari di kota Manado selalu membuatku yakin akan hari-hari yang akan datang. Suara burung pasti selalu terdengar di pagi hari. Di kota tapi dengan suasana desa.
5. Orang-orang Manado terkenal cantik-cantik en ganteng-ganteng. Jadi walaupun tidak PD, tapi setiap ke luar kota, yakin-yakin saja dech! Hahahahahaha……….
6. Matahari terbenam di kota Manado, adalah sunset terindah yang pernah saya nikmati. Di jalan Boulevard Manado, menatap pantai sore, benar-benar pengalaman yang harus dicoba setiap orang yang ke Manado. Jangan lupa pesan pisang goreng pake dabu-dabu dan milu (jagung) bakar ya!!
7. Walaupun harus diakui kota Manado telah dihuni berbagai kendaraan bermotor dan pembangunan sana-sini, tapi masyarakat Manado masih menjaga keserasian dengan alam. Nyatanya banyak sekali pohon di kota Manado, walau di pusat kota dan perbelanjaan sekalipun. Air tanahnya pun masih aman dikonsumsi. Jadi biaya hidup bisa ngirit kan?
8. Taman Bunaken kebanggaan masyarakat Manado, diakui oleh dunia juga. Jadi kurasa pantas juga memasukkan poin ini dalam alasan saya mencintai Manado. Walaupun banyak kritikan untuk Pulau Bunakennya, tapi taman lautnya memang patut diacungi jempol. Kalau tak punya jempol, yang lain juga boleh, yang pasti ini harus menjadi salah satu tujuan wisata anda-anda semua sebelum pulang ke rumah Bapa.
9. Bahasa Manado lucu? Tak perduli…… Bagi kami logat Manado justru mempermudah kami mempelajari berbagai macam bahasa lain, terutama bahasa Inggris. Makanya, sejak kecil, bahasa Inggris kami pun bisa dimengerti oleh orang ‘bule’, walaupun agak mencong kiri mencong kanan.
10. Dari Manado kami dapat mengunjungi berbagai pulau cantik yang masih dalam himpunan provinsi SULUT. Mengunjugi berbagai kekayaan dunia yang ingin dinikmati oleh seluruh manusia dengan harga yang murah meriah, adalah salah satu keunggulan Manado.
11. Di Manado, walaupun sering ada pertengkaran, dan juga berbagai macam kejahatan, tapi seluruh masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia mengakui bahwa kami, masyarakat Manado selalu berusaha menjaga kehidupan yang damai. Dan yang pasti iman masyarakat Manado luar biasa besar. Hari Jumat mesjid-mesjid pasti full, hari Minggu gereja-gereja selalu penuh umat, dan klenteng maupun wihara selalu ada umatnya. Dari Muda hingga tua. Dari berwajah asli hingga keturunan, berbaur satu, nggak beda-bedain.
12. Dan yang paling penting dari semuanya, sebagai pedagang, saya pribadi merasa Manado menyediakan banyak peluang usaha dan kemungkinan perkembangan lebih lanjut di masa akan datang bagi seluruh masyarakatnya yang sangat majemuk. Pokoknya, untuk menjadi kaya masih ada peluang deh! Yang penting berdoa dan terus berusaha di jalan yang benar ya!!!!!!!!!
1. Saya lahir, besar dan menghabiskan sebagian besar hidup di kota Manado. Dipastikan hampir semua pelosok, dan sudut-sudut kota Manado sudah pernah saya telusuri. Pakai angkot, mobil pribadi maupun mobil orang lain, pokoknya menikmati Manado dari berbagai sudut sangat dianjurkan.
2. Hal lainnya, saya sangat suka makanannya. Pedas, berbumbu dan luar biasa uuueeeenak. Mau kemanapun dan dimanapun, makanan Manado adalah favorit saya selamanya. Walau ada beberapa makanan aneh seperti tikus, kucing, dan anjing belum (dan mungkin takkan pernah) saya konsumsi, tapi semua makanan normal sudah pernah dinikmati lidah ini. Hasilnya badan padat berisi, hehehehehehe……..
3. Tentang orang-orang Manado, saya mengenal banyak sekali orang Manado. Tidak semuanya cocok dengan kepribadian saya, tapi setidaknya semuanya memberikan warna pada hidup sehari-hari. Ada warna merah tanda cinta, ada warna kuning tanda menyenangkan, warna biru tanda sendu, warna pelangi tanda campur aduk hingga warna hitam tanda suram dan menyebalkan. Kayak crayon…….
4. Saya sangat suka suasana pagi di kota Manado. Sudah tenang, segar, dan nyaman. Mau hujan badai, atau cuaca cerah, menikmati pagi hari di kota Manado selalu membuatku yakin akan hari-hari yang akan datang. Suara burung pasti selalu terdengar di pagi hari. Di kota tapi dengan suasana desa.
5. Orang-orang Manado terkenal cantik-cantik en ganteng-ganteng. Jadi walaupun tidak PD, tapi setiap ke luar kota, yakin-yakin saja dech! Hahahahahaha……….
6. Matahari terbenam di kota Manado, adalah sunset terindah yang pernah saya nikmati. Di jalan Boulevard Manado, menatap pantai sore, benar-benar pengalaman yang harus dicoba setiap orang yang ke Manado. Jangan lupa pesan pisang goreng pake dabu-dabu dan milu (jagung) bakar ya!!
7. Walaupun harus diakui kota Manado telah dihuni berbagai kendaraan bermotor dan pembangunan sana-sini, tapi masyarakat Manado masih menjaga keserasian dengan alam. Nyatanya banyak sekali pohon di kota Manado, walau di pusat kota dan perbelanjaan sekalipun. Air tanahnya pun masih aman dikonsumsi. Jadi biaya hidup bisa ngirit kan?
8. Taman Bunaken kebanggaan masyarakat Manado, diakui oleh dunia juga. Jadi kurasa pantas juga memasukkan poin ini dalam alasan saya mencintai Manado. Walaupun banyak kritikan untuk Pulau Bunakennya, tapi taman lautnya memang patut diacungi jempol. Kalau tak punya jempol, yang lain juga boleh, yang pasti ini harus menjadi salah satu tujuan wisata anda-anda semua sebelum pulang ke rumah Bapa.
9. Bahasa Manado lucu? Tak perduli…… Bagi kami logat Manado justru mempermudah kami mempelajari berbagai macam bahasa lain, terutama bahasa Inggris. Makanya, sejak kecil, bahasa Inggris kami pun bisa dimengerti oleh orang ‘bule’, walaupun agak mencong kiri mencong kanan.
10. Dari Manado kami dapat mengunjungi berbagai pulau cantik yang masih dalam himpunan provinsi SULUT. Mengunjugi berbagai kekayaan dunia yang ingin dinikmati oleh seluruh manusia dengan harga yang murah meriah, adalah salah satu keunggulan Manado.
11. Di Manado, walaupun sering ada pertengkaran, dan juga berbagai macam kejahatan, tapi seluruh masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia mengakui bahwa kami, masyarakat Manado selalu berusaha menjaga kehidupan yang damai. Dan yang pasti iman masyarakat Manado luar biasa besar. Hari Jumat mesjid-mesjid pasti full, hari Minggu gereja-gereja selalu penuh umat, dan klenteng maupun wihara selalu ada umatnya. Dari Muda hingga tua. Dari berwajah asli hingga keturunan, berbaur satu, nggak beda-bedain.
12. Dan yang paling penting dari semuanya, sebagai pedagang, saya pribadi merasa Manado menyediakan banyak peluang usaha dan kemungkinan perkembangan lebih lanjut di masa akan datang bagi seluruh masyarakatnya yang sangat majemuk. Pokoknya, untuk menjadi kaya masih ada peluang deh! Yang penting berdoa dan terus berusaha di jalan yang benar ya!!!!!!!!!
13 November 2011
Hari Baru Manado 3
Hari Minggu.......
Bukanlah hari libur untuk pedagang seperti saya. Walaupun malas, ingin santai, lupain sementara. Kios imutku harus buka, walau hanya setengah hari.
Tapi dasar nasib, biasanya di hari ini bisa panen, tapi sejak tadi pagi baru dua pembeli yang mampir.
Sudah udaranya nggak enak, gerah, pembelinya malah sedikit, padahal pasarnya lumayan ramai. Semoga saja jam 10 nanti udah lebigh baik. Saat orang-orang pada pulang gereja.
Bukanlah hari libur untuk pedagang seperti saya. Walaupun malas, ingin santai, lupain sementara. Kios imutku harus buka, walau hanya setengah hari.
Tapi dasar nasib, biasanya di hari ini bisa panen, tapi sejak tadi pagi baru dua pembeli yang mampir.
Sudah udaranya nggak enak, gerah, pembelinya malah sedikit, padahal pasarnya lumayan ramai. Semoga saja jam 10 nanti udah lebigh baik. Saat orang-orang pada pulang gereja.
Lagu Nyeleneh
No duit....No cinta......
No duit....No cinta.....
No duit....No cinta......
Punya siapa nih lagu? Ada yang tahu?
Sudah lebih dari dua minggu lagu ini di putar di speaker Pasar Segar.
Pertama dengar, geleng-geleng kepala, kali kedua mencoba menyimak lebih serius, ketiga dan seterusnya malah senyum-senyum sendiri......
Yang paling kena sih bait yang ini......
Gue bukannya cewe matre tapi hari gini jadi cowok jangan kere......(kalo nda salah!Hehehehehehehe).
Wuiiihhhh....hebat kan? Seratus banding satu pasti banyak yang setuju, khususnya para cewek......bukannya apa-apa, tapi seperti kata para orang tua yang mencintai anaknya, Cinta Nggak Bisa Bikin Kenyang.....
:P Pizzzzzzz.......
No duit....No cinta.....
No duit....No cinta......
Punya siapa nih lagu? Ada yang tahu?
Sudah lebih dari dua minggu lagu ini di putar di speaker Pasar Segar.
Pertama dengar, geleng-geleng kepala, kali kedua mencoba menyimak lebih serius, ketiga dan seterusnya malah senyum-senyum sendiri......
Yang paling kena sih bait yang ini......
Gue bukannya cewe matre tapi hari gini jadi cowok jangan kere......(kalo nda salah!Hehehehehehehe).
Wuiiihhhh....hebat kan? Seratus banding satu pasti banyak yang setuju, khususnya para cewek......bukannya apa-apa, tapi seperti kata para orang tua yang mencintai anaknya, Cinta Nggak Bisa Bikin Kenyang.....
:P Pizzzzzzz.......
12 November 2011
Hari Baru Manado 2
Duuuhhhh...... hanya sejam pertama saja yang ngaruh.....sekarang Pasar Segar jadi Pasar sepppiiiiii lagi......Hiks.....Kapan bisa beli berliannya kalo gini terus?He...he...he.....
Lomba vokal group di depan pun nggak mampu mendongkrak pendapatan kios imut-ku. Apa daya, terpaksa menunggu en menunggu lagi......
Bahkan lombanya sendiri sekarang udah kurang penontonnya, yang banyak justru sekarang para penjual en penjaga kios/lapaknya! Nasib.
Semoga....benar-benar semoga......besok lebih baik dari hari ini.....Plisssss!!!!!!
Lomba vokal group di depan pun nggak mampu mendongkrak pendapatan kios imut-ku. Apa daya, terpaksa menunggu en menunggu lagi......
Bahkan lombanya sendiri sekarang udah kurang penontonnya, yang banyak justru sekarang para penjual en penjaga kios/lapaknya! Nasib.
Semoga....benar-benar semoga......besok lebih baik dari hari ini.....Plisssss!!!!!!
Hari Baru Manado
Hari ini, setelah melewati tanggal keramat 11/11/11, suasana baru menanti. Waktunya weekend untuk para pegawai, sayangnya berbanding terbalik dengan pedagang. Dengan semangat 45', bangun dari tempat tidur yang sangat nyaman, menghalau mimpi baru dan rayuan untuk berguling-guling di tempat tidur yang dingin-dingin empuk.
Cuaca yang sangat menggoda untuk tidur lagi terpaksa harus ditepis oleh keinginan untuk mendapatkan sesuap nasi dan segenggam berlian he...he...he.....Dan tujuannya adalah ke kios seluas 2x3m di pasar segar.
Kiosnya sendiri sih kecil mungil, tapi harapan yang saya taruh di dalamnya sangatlah besar. Setelah keluar dari pekerjaan bergaji cukup guede menurut orang lain, banyak mimpi yang saya buat di dalam kios 2x3m ini.
Contohnya pagi ini, setelah menikmati semalam berbagai berita perkawinan selebriti dan khalayak ramai (yang bikin iri saja karena belum merit juga padahal sudah kelewat matang hiksssss......), dengan antrian gereja, penghulu, sampai tempat resepsi yang luar biasa panjang, hari ini saya siap menikmati perlombaan vokal grup yang diadakan pengelola Pasar Segar.
Bukannya ingin ikutan menyanyi atau menonton, tapi ingin ikutan kecipratan rejeki. Harapannya nggak muluk-muluk. Cukup omset dapat meningkat dua kali lipat dari hari biasa.
Yah, Setidaknya Pasar segar yang sampai saat ini masih dapat julukan Pasar Sepi untuk orang Manado, dapat menunjukkan tajinyalah......sekaligus dapat membuat para pemilik kios yang terlanjur membeli kios dapat sedikit bernapas lega (Maklum sebagai salah satu yang berkepentingan, saya selalu mengirimkan doa untuk Pasar segar).
Lima tempat makan sudah berdiri di parking area pasar segar, masih banyak juga yang akan nyusul. Sebagian besar tempat makan di dalam pasar, memperoleh ijin membuka tenda di depan pada pukul 10 pagi, saat lomba. Doa saya sih, moga-moga para pengunjung yang datang bersedia masuk. Tidak hanya bertengger di depan dan membuat kios di dalam lebih sepi lagi. Maklum, karena kios saya bukan tempat makan, jadi nggak mungkin membuat tenda di depan.
Jadi, enam jam ke depan saya akan menaruh lagi harapan dan mimpi besar saya di hari baru ini di kios saya yang hanya 2x3m ini. Kecil, imut, dengan gudang mimpi dari pemiliknya :)
Cuaca yang sangat menggoda untuk tidur lagi terpaksa harus ditepis oleh keinginan untuk mendapatkan sesuap nasi dan segenggam berlian he...he...he.....Dan tujuannya adalah ke kios seluas 2x3m di pasar segar.
Kiosnya sendiri sih kecil mungil, tapi harapan yang saya taruh di dalamnya sangatlah besar. Setelah keluar dari pekerjaan bergaji cukup guede menurut orang lain, banyak mimpi yang saya buat di dalam kios 2x3m ini.
Contohnya pagi ini, setelah menikmati semalam berbagai berita perkawinan selebriti dan khalayak ramai (yang bikin iri saja karena belum merit juga padahal sudah kelewat matang hiksssss......), dengan antrian gereja, penghulu, sampai tempat resepsi yang luar biasa panjang, hari ini saya siap menikmati perlombaan vokal grup yang diadakan pengelola Pasar Segar.
Bukannya ingin ikutan menyanyi atau menonton, tapi ingin ikutan kecipratan rejeki. Harapannya nggak muluk-muluk. Cukup omset dapat meningkat dua kali lipat dari hari biasa.
Yah, Setidaknya Pasar segar yang sampai saat ini masih dapat julukan Pasar Sepi untuk orang Manado, dapat menunjukkan tajinyalah......sekaligus dapat membuat para pemilik kios yang terlanjur membeli kios dapat sedikit bernapas lega (Maklum sebagai salah satu yang berkepentingan, saya selalu mengirimkan doa untuk Pasar segar).
Lima tempat makan sudah berdiri di parking area pasar segar, masih banyak juga yang akan nyusul. Sebagian besar tempat makan di dalam pasar, memperoleh ijin membuka tenda di depan pada pukul 10 pagi, saat lomba. Doa saya sih, moga-moga para pengunjung yang datang bersedia masuk. Tidak hanya bertengger di depan dan membuat kios di dalam lebih sepi lagi. Maklum, karena kios saya bukan tempat makan, jadi nggak mungkin membuat tenda di depan.
Jadi, enam jam ke depan saya akan menaruh lagi harapan dan mimpi besar saya di hari baru ini di kios saya yang hanya 2x3m ini. Kecil, imut, dengan gudang mimpi dari pemiliknya :)
Langganan:
Postingan (Atom)